Total Tayangan Halaman

Minggu, 01 Mei 2011

Pengukuran Tegangan Kerja dan Clock Nokia 9500 Communicator

PENGUKURAN NOKIA 9500 COMMUNICATOR

Pada Pengukuran Nokia DCT-4 kali ini, kita coba melakukan pengukuran pada Nokia 9500 (RA-2).

9500 Communicator adalah ponsel DCT-4 Dual Engine yg kompleks memiliki Block CMT & Block APE.


Dimana dalam hal ini CMT (Cellular Mobile Telephone) adalah Block yg mengatur segala fungsi utama dari suatu ponsel, misalnya system kerja Signal, Audio,SIM Card, dsb..

Sedangkan APE (Application Processor Engine) adalah Block yg mengatur Aplikasi & Multimedia (LCD, Kamera, MMC, dsb) yg merupakan fungsi tambahan dari suatu Ponsel.. Dalam hal ini Bagian dalam dari 9500 adalah termasuk dalam APE Block.



CMT Block terdiri dari UPP sbg Processornya & NOR Flash disebelahnya sbg memorynya.

Sedangkan APE Block terdiri dari OMAP sbg Processornya & NAND Flash (MDOC) sbg Memorynya, Serta SDRAM sebagai Memory Akses guna mempercepat akses data dari OMAP ke MDOC.
SDRAM sbg Memory Penampung (Buffer), yaitu menampung Aplikasi yg sedang dijalankan.
Misalnya dari Ratusan Aplikasi yg terinstall baik di Internal Memory (MDOC) maupun di External Memory (MMC), maka aplikasi yg sedang berjalan di taruh di SDRAM. Saat HP dimatikan maka data di SDRAM akan ikut hilang, sedangkan pd MDOC tdk akan hilang, kecuali terhapus oleh S/w Flasher, maupun karena kecelakaan (benturan, kena air, atau short).

Kerusakan Matot, No Signal, umum disebabkan oleh bagian CMT. (UPP & Rangkaiannya)

Sedangkan kerusakan Kamera, LCD Blank Putih, Hank, MMC, dll, umum disebabkan oleh bagian APE. (OMAP & Rangkaiannya)


Yg akan kita bahas disini adalah pengukuran yg dibutuhkan oleh komponen 2 tsb. Belum tentu komponen tsb rusak, barangkali saja tegangan yg terputus sehingga komponen jd tdk bekerja..
Sumber Utama tegangan adalah dari UEM dibantu dgn Regulator2 lain yg terpisah yg perlu kita kenal lebih lanjut.

1. Pengukuran Tegangan utk CMT Block.
2. Pengukuran Tegangan utk APE Block.


Pengukuran tegangan Pada CMT Block :

(1) Konsumsi Tegangan utk UPP (1st boot) :

Cek VR3=2,8V
di L7500 adalah Tegangan VXO utk 26Mhz Crystal. Jika VR3 tdk keluar --> Crystal 26 Mhz jd tdk bekerja --> UPP juga jd tdk bekerja karena tdk dpt Clock.

VANA = 2,8V
di C2216 adalah Tegangan utk UEM sendiri yaitu bagian Audionya. Bisa menyebabkan masalah Contact Service, No Signal, No Audio karena bagian Audio pd UEM tdk bekerja.

VFLASH1 = 2,8V di C2220 , Adalah tegangan utk IC SMPS Regulator 1,57V utk OMAP. Jika tdk Keluar OMAP tdk bekerja, HP Blank Putih. VFLASH1 ini diperlukan utk membuat Rangkaian SMPS N4201 bekerja mengeluarkan VCoreA=1,57V yg dibutuhkan OMAP.

VCORE = 1,57V di C2880, adalah tegangan inti/Core utk UPP. Jika tdk keluar, sdh jelas UPP tdk berfungsi, HP jd matot. 1st boot error.

VIO = 1,8V di C2885, adalah tegangan Input/Output utk komponen yg memiliki akses keluar masuk data spt IC Flash, UPP, OMAP, LCD, Regulator2, dsb. Jika VIO tdk keluar, HP akan matot.

Jika tegangan diatas terpenuhi, pertanda supply tegangan utk UPP sdh cukup. Baru lanjut pengukuran Clock utk UPP dgn Frequency Counter/ Oscilloscope

26 Mhz di Crystal 26 Mhz G7501, pin3. Jika tdk ada sdgkan VR3 sdh keluar, pertanda G7501 rusak.
RF Clock 26 Mhz di R2902 menuju CPU. Jika tdk ada 26Mhz dgn Amplitudo 1Volt, maka masalah di IC RF & jalurnya ke UPP.

Jadi syarat kerja UPP berupa tegangan dan Clock sdh dpt diukur, maka HP seharusnya sdh bisa di flash menggunakan Box Flasher dan kbl FBUS.

(2) Konsumsi tegangan utk NOR Flash AMD (2nd boot)

Cek Supply Power utk NOR Flash dari UEM yaitu :

VIO = 1,8V di C2885
VPP = 2,8V saat flashing...

Hal2 lain yg perlu pula dilakukan pengukuran adalah :

32 Khz di J2802. Bila tdk ada signal Sleep Clock ini maka UPP dpt bekerja. HP dpt diflash lancar.Namun tetap matot. Karena saat Startup Ponsel membutuhkan Sleep Clock 32Khz ini.

Ukur Signal PURX= 2,8V di R4802. Signal PURX(Power Up Reset) adalah signal dari UEM untuk membangunkan/Menstartup UPP. Jika tdk keluar maka perlu dicek UEM, dan UPP jd tdk bekerja karena tdk mendapatkan signal PURX ini.

Cek pula jalur BSI dari Batt ke UEM. Jika bermasalah rangkaian jalur BSI ini menyebabkan HP tdk akan menyala. BSI (Batt Size Info). Tanpa BSI HP tdk akan mau menyala. resistansi BSI dpt diatur sehingga bisa Normal Mode (menyala Normal), Local Mode. Maupun test Mode.


Pengukuran Tegangan utk APE Block

(1) Konsumsi tegangan utk OMAP

OMAP banyak membutuhkan tegangan, selain dari UEM juga dari Regulator APE lainnya. Jika ada satu saja teg. yg tdk diterima oleh OMAP, menyebabkan masalah pada Communicator tsb.

Regulator OMAP:

UEM (VIO, VFlash1)
V15=1,57V
V18=1,8V
V28=2,8V

1. Cek 1,57V from SMPS N4201 di C4203. Tegangan inti utk OMAP. Jika tdk keluar cek N4201 tsb. Hal ini dpt menyebabkan OMAP tdk berfungsi, karena No 1,57V Supply . N4201 juga membutuhkan VFLASH1 agar dpt mengeluarkan teg. 1,57V tsb.

2. Cek 1,8V di C4211
utk OMAP. Jika bermasalah cek IC N4202

3. Cek 2,8V di C4202 utk OMAP. Jika Bermasalah cek IC N4490

Apabila ada teg. yg tdk keluar. Maka bisa dilakukan jumper ke teg. yg sama besar.

Misalnya 1,57V di C4203 utk OMAP tdk keluar, maka jumper C4203 tsb ke VCORE=1,57V di C2880
1,8V tdk keluar Jumper ke VIO=1,8V
2,8V tdk keluar Jumper ke VANA atau VFlash1 =2,8V

Jadi intinya agar OMAP dapat tegangan2 yg dimaksud tsb, entah berasal darimana. Yg penting dapet & sama besar

(2) Konsumsi tegangan utk SDRAM

Cek Tegangan V18=1,8V di C5083 dari N4202 tadi. SDRAM membutuhkan tegangan 1,8V dari N4202. Jika tdk keluar, maka SDRAM tdk bekerja, HP Blank. Solusi jumper C5083 ke teg. 1,8V lainnya.

Cek dgn Selftest JAF/UFS/MTBOX, ST_APE_RAM_TEST. Jika Failed pertanda SDRAM bermasalah, atau tdk dpt tegangan.

(3) Konsumsi tegangan utk MDOC

Cek tegangan V18=1,8V di C5000 dari N4202 tadi. Jika tdk maka MDOC tdk akan bekerja karena tdk mendapatkan teg. inti 1,8V . Solusinya jumper C5000 ke teg. lain yg besarnya 2,8V(VFlash1/VANA)

Cek tegangan V28=2,8V di C5001 dari N4490 tadi. Jika tdk maka MDOC tdk akan bekerja karena tdk mendapatkan teg. I/O 2,8V. Solusinya jumper C5000 ke teg. lain yg besarnya 2,8V(VFlash1/VANA)

Periksa juga R5000 & R5001 yg besarnya masing2 10 K Ohm... Bad Solder/tdk?

Bilamana tegangan2 yg dibutuhkan ada, maka seharusnya HP bisa diflashing ADSP, APE Variant&User Disknya dgn Media USB Flashing, apabila tdk ada kerusakan komponen APE tsb.

IC SMPS (Switch Mode Power Supply) atau dikenal dgn nama lain DC/DC Converter adalah suatu IC Regulator yg berfungsi mengubah suatu tegangan Input menjadi Tegangan Output yg besarnya sesuai karakteristik dari type IC SMPS tsb. Dan IC tsb dienable atau diaktifkan selalu oleh IC Power.

Yaitu :

1. LM2608ATLX-1,8V : adalah IC SMPS pada Nokia 6600 WD2
Bertugas mengubah VBatt >3,6V menjadi VCoreA 1,8V utk bagian DSP UPP,
dengan Enable dari IC Power UEM (UEM Reset)

2. LM36611TX 1,4 : Adalah IC SMPS pada Nokia N73 BB5
Bertugas mengubah VBatt >3,6V menjadi VCoreA 1,35V utk OMAP
dengan Enable dari IC Power AVILMA (AVILMA Reset)

Sedangkan:
3. LM2708HTLX 1,57 : Adalah IC SMPS pada Nokia 9500 DCT4 Dual Engine
Bertugas mengubah VBatt >3,6V menjadi VCoreA 1,57V utk OMAP
dengan Enable dari VFlash1 nya IC Power UEM (VFLASH1)




Pada Rangkaian diatas dpt kita lihat IC N4201 SMPS pd Nokia 9500

Kaki A1 FB adalah Tegangan output 1,57V yg dihasilkan dari kerja rangkaian

Kaki B1 & D1
adalah VSEL & MODE yg diatur oleh OMAP. Saat Mode Normal, output N4201=1,57V, saat sleepMode N4201 output=1,35V. Mode ini diatur oleh jalur VSEL & MODE dari OMAP ini.

Kaki C1 mengatur besaran arus rangkaian yg datang dari Batere.

Kaki D2 adalah VFlash1 yg datang dari UEM (UEM reset) utk mengaktifkan Output SMPS 1,57V. Bila VFlash tdk sampai ke SMPS, jelas otomatis Output 1,57V tdk akan terpenuhi

Kaki A3 & B3 adalah Input Tegangan Battere yg masuk ke SMPS ini. VDD & PVIN

Kaki C3 utk mensinkronisasi tegangan & Arus output SMPS 1,57V tsb.

Kaki D3 adalah Ground.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar